BLACK GOVERMENT
Bab 1
Hujan Pertama Bulan Februari
Dari kolong jembatan ke kolong jembatan dia bertahan hidup. mencari sesuap makanan di tong sampah. berebut dengan anjing kumal. tiga bulan sudah dia bertahan. tiga bulan juga dia menangis. hingga lelah. lalu tertidur. hari itu pertahananya berakhir. putus asa sudah mengodanya untuk berhenti berharap bahwa pamannya akan muncul.
dia berdiri. di pandangilah kolong jembatan yang kumuh itu. sudah saatnya dia pergi. tak tahu kemana. namun yang jelas tidak lagi hidup di kota yang menyedihkan ini. dia berjalan sendiri ke arah utara. tak tahu sejauh mana dia berjalan. tak seorang yang peduli. lusuhnya sudah membuat orang lain tak mau berurusan dengannya. hingga di persimpangan jalan dia terjatuh. lalu tak sadarkan diri.
saat terbangun dia sudah berada di kasur yang nyaman. meski sebenarnya lusuh dan penuh tambal dimana mana. namun tetap lebih nyaman dari beton yang beralaskan tiga helai kardus. kepalanya masih pusing. pandangannya masih berkunang kunang. di sela kesadarannya yang masih belum penuh. sesosok bayangan seorang laki laki terlihat menghampirinya. perlahan mendekat lalu berbisik dengan tersenyum.
"Jangan Takut Nak, Tidurlah yang nyenyak"
Dialah keluarga baru anak berusia 9 tahun itu. Bang Yos nama laki paruh baya itu. loper koran yang hidup seorang diri. yang kelak di panggil anak yang terbuang itu "Ayah".
oleh Bang Yos. si anak hilang itu disayanginya dengan sebenar benar sayang. dengan kehidupan yang pas pasan si anak melanjutkan sekolahnya. waktu terus berjalan. mereka saling menyayangi.
si anak bersukur atas kehidupan barunya. baginya Bang Yos adalah ayah yang benar benar merawatnya. ini bukan soal ekonomi. loper koran bulanlah pekerjaan yang menghasilkan banyak uang. sering kali si anak harus bekerja serabutan pulang sekolah untuk bisa hidup. namun uang bukanlah ukuran kasih sayang. Bagi si anak, Bang Yos adalah penyelamat hidupnya.
Adrian selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua. sedari pertama menjadi anak terbuang. hidup di kolong jembatan yang kumuh. makan dari tong sampah ke tong sampah. hingga di pungut oleh Bang Yos dia bertekat. dia akan terus maju. suatu saat dia akan membuat Bang yos, bangga telah menjadikannya anak angkat.
tak mudah untuk terus maju. seringkali tekanan tekanan muncul begitu keras. pekerjaannya sebagai babu di sebuah kedai nasi tidaklah menghasilkan uang yang banyak. namun setidaknya dia bisa membawa dua bungkus nasi kerumah untuk dimakan berdua. sering kali dia memikirkan mencari kerja saja dan putus sekolah. namun ada sesuatu yang membuatnya tetap ingin sekolah. sesuatu yang kemudian merubah nasipnya. dan menjadi bekal dalam perjalannya kelak. entah kenapa Adrian sangat tertarik dengan Matematika. suatu Variabel angka yang sangat misterius. semakin dia dalami semakin tinggi minatnya. hingga akhirnya dia sadar. suatu susunan angka angka adalah sebuah kode untuk angka berikutnya. angka masa depan yang cepat dia ketahui. untuk mata pelajaran ini dia mendalami dengan serius ketelitian serta kecepatannya dalam memecahkan minsteri angka itu melebihi kawan kawan sekolahnya. tak jarang dia di tunjuk untuk ikut olimpiade matematika. Dan juara. karena itu dia mendapat Beasiswa Kuliah.
Suatu hari. dia menemukan coretan nomor togel majikan rumah makannya. tiga kali dia mengamati. angka itu menarik sekali baginya. Adrian meminta coretan itu. dan membawa pulang. angka angka itu tersusun acak. suatu bilangan yang tidak dia pelajari di sekolah. namun entah kenapa dari sekian angka angka itu. ada angka yang menarik perhatiannya. sealan angka itu tersambung benang yang berurutan. Eureka!!!! Adrian melompat kegirangan. dengan seluruh tabungan yang dia simpan. dia membawa kepada Bang Yos
"Rian, Ini uang sudah dua juta rupiah, kamu yakin untuk nomor togel? aku saja tak pernah dapat" ucap Bang Yos heran
"Yakin Bang, toh cuma dua juta. kalaupun gagal berarti rasa penasaran aku terpecahkan. namun sampai saat ini aku yakin tidak akan gagal!" jawabnya dengan teguh.
Meski penasaran Bang Yos merasa keyakinan Adrian adalah suatu keyakinan yang sudah dia fikirkan secara masak. Bang Yos menganguk. di tukarkanlah uang itu dengan selembar kertas yang berisikan angka yang di sampaikan Adrian.
Tepat sekali!!!! tak meleset satu angka pun! bukan kepalang senangnya Bang Yos.
"Dua ratus juta Rian! kita menang!!! tebakan kamu tidak salah" bang yos tertawa bahagia.
Adrian hanya tersenyum. bukan uang dua ratus juta itu senyumannya. melainkan keberhasilanya dalam mecahkan sandi nomor itu.
"Bagaimana bisa kamu tahu bahwa nomor ini yang benar" jawab Bang Yos
"entah bang, angka angka itu sepertinya menuntunku lalu menyusun di sebuah kolom. kolom dimana angka itu akan muncul" jawabnya adrian
Oleh Bang Yos. uang itu di gunakan untuk membuka usaha baru. seperti keinginannya yang tertpendam. membuka toko. Adrian juga senang. dia tak perlu lagi kerja di rumah makan lagi. setidak ya kalau dia membutuhkan uang dia cukup membaca lagi nomor togel itu. Adrian berdiri memandang sebuah jembatan. kolong itu pernah menjadi rumahnya. di saat pertama dia di buang oleh pamannya. di hari pertama Hujan Bulan Februari......
(Bersambung)